Sabtu, April 11, 2009

ISLAMABAD SIAP SIAGA

Pihak pemerintah Pakistan telah meningkatkan pengamanan di berbagai lokasi setelah pimpinan mujahidin Taliban setempat mengumumkan pihaknya siap menguasai Islamabad.

Kemanan menutup beberapa sekolah secara diam-diam serta meminta berbagai kedutaan untuk melarang berbagai aktivitas stafnya, Jum'at 10 April.

Penutupan kelas yang tidak diumumkan ini membuat para orang tua juga para mahasiswa ketika mereka mengetahui bahwa pintu sekolah/kampus yang mereka datangi tertutup. Personil keamanan pun telah disebarkan di semua kawasan pendidikan di Islamabad.

Nematullah Kundi, seorang pejabat kepolisian Pakistan mengatakan bahwa kepolisian Pakistan tengah menyatakan status kewaspadaan tingkat tinggi dan telah melakukan pengamanan lebih terhadap kedutaan-kedutaan besar dan area di dekat gedung parlemen, yang telah ditetapkan sebagai "zona merah".

Sementara itu, kedutaan besar AS mengatakan layanan konsular rutin pun ikut ditutup di ibu kota Pakistan pada Jumat (10/4) karena kondisi keamanan semakin menegang.

"Kami menasehati staf kedutaan besar menghindari rumah makan, hotel, pusat berbelanja dan tempat publik lain," kata juru bicara kedutaan besar AS Lou Fintor.

Pihak keamanan melakukan pemeriksaan berdasarkan laporan bahwa Taliban menarik diri dari kesepakatan damai di wilayah barat laut dan perjuangan Taliban telah mendekati Islamabad.

Para mujahidin yang sangat mengecam dan menentang keputusan pemerintah Pakistan yang memihak Amerika Serikat dalam perangnya 'melawan teror' telah melakukan serangkaian pemboman dan serangan lainnya di Pakistan.

Mullah Nazeer Ahmed, salah satu komandan tertinggi taliban Pakistan menyatakan bahwa kekuatan mujahidin makin hari makin bertambah dan jika tentara AS menyerang mujahidin maka, merekapun segera mencapai Islamabad.

Faksi-faksi Taliban Pakistan telah bersatu dan akan membawa perang menuju ibukota, kata Mullah Nazir."Hari itu tidak akan lama lagi ketika Islamabad sudah berada di tangan Mujahidin".

Mullah Nazir mengatakan jika tentara Pakistan telah mengirimkan mata-mata untuk memberitahu lokasi pejuang Taliban kepada Amerika agar Amerika bisa menembakkan rudal-rudalnya selama ini dengan pesawat tak berawaknya, dan pemerintah Pakistan telah menyesatkan publik Pakistan dengan mengatakan serangan itu yang melakukan hanya Amerika saja dan Pakistan tidak terlibat.

Sejumlah mujahidin Taliban telah memasuki kota Buner dari Lembah Swat, Buner adalah sebuah distrik di barat laut Islamabad.

Israr Bacha, seorang pejabat polisi lokal mengatakan sekitar 20 kendaran Taliban telah memasuki Buner hari Senin (6/4). Bahkan seorang analis senior keamanan Pakistan Talat Masood, mengatakan Taliban bisa dengan mudah menyelinap masuk ke Ibukota.

Situasi Semakin Memanas

Sebagaimana situasi di Afghanistan dan perbatasan yang semakin memanas, berbagai misil yang diluncunrkan agresor AS pun semakin meningkat melalui pesawat tak berawak miliknya. Terutama dikonsentrasikan di daerah perbatasan, dimana mujahidin begitu memegang kendali di daerah ini. Bahkan beberapa serangan yang diakui oleh Baitullah Mehsud sudah mencapai Lahore, yakni terhadap sebuah akademi kepolisian.
Presiden AS Barack Obama dalam strategi barunya sudah meletakkan Pakistan sebagai pusat perjuangan melawan Taliban dan Al-Qaeda.

Kekhawatiran terhadap bangkitnya kekuatan para mujahidin ini menyebabkan Obama mempropagandakan Al-Qaeda dan sekutunya sebagai kanker yang menggerogoti tubuh Pakistan dari di dalam dan memperingatkan bahwa Pakistan harus membuktikan janjinya untuk menyingkirkan para mujahidin dari atas tanah Pakistan.

Tidak ada komentar: