Kamis, Juni 16, 2011

Alhamdulillah...Akhirnya, Pemerintah Baru Palestina Bakal Diumumkan Pekan Depan di Mesir

Kelompok Fatah dan Hamas mengumumkan kesiapan mereka untuk mengumumkan sebuah pemerintahan persatuan nasional setelah tarik ulur alot soal penunjukan perdana menteri. Reuters melaporkan, setelah berjam-jam berdialog pada Selasa (14/6), pemimpin Fatah Mahmoud Abbas dan Ketua Biro Politik Hamas Khaled Meshal, mengatakan kepala mereka akan mengumumkan pemerintahan persatuan nasional Palestina pekan depan di Mesir."

"Nama perdana menteri dan para menteri akan diumumkan pada Selasa (pekan depan, 21/6)," kata wakil Meshal, Mousa Abu Marzook. Keputusan itu sesuai dengan kesepakatan rekonsiliasi yang ditandatangani kedua pihak pada pada 4 Mei lalu.

Kesepakatan itu menyerukan pembentukan pemerintah sementara gabungan tokoh teknokrat dan tokoh-tokoh non-partisan. Disebutkan pula penetapan pemilihan presiden dan legislatif di Palestina dalam setahun.

Namun, kesepakatan dua kelompok besar Palestina itu tidak menyinggung isu-isu seperti pengakuan Palestina terhadap rezim Zionis Israel. Pekan lalu, perundingan persatuan antara Fatah dan Hamas tersandung batu terkait identitas perdana menteri baru Palestina.

Fatah bersikeras bahwa Penjabat Perdana Menteri Otoritas Ramallah, Salam Fayyad merupakan kandidat terbaik untuk jabatan tersebut, sedangkan Hamas menentang pencalonan diri Fayyad karena hubungan dekatnya dengan Barat.

Hamas juga berpendapat bahwa dalam kesepakatan rekonsilias, calon anggota kabinet dan perdana menteri harus dari tokoh independen non-partisan. Menurut sumber Hamas, kedua pihak kini telah mencapai kesepakatan untuk menghapus nama Fayyad dari daftar calon perdana menteri.

Kesepakatan rekonsiliasi nasional yang ditandatangani dalam rangka membentuk negara independen Palestina, telah membuat geram para pejabat rezim Zionis Israel dan AS. Sejak penandatanganan perjanjian tersebut, Tel Aviv meningkatkan tekanannya terhadap Fatah, dan menegaskan bahwa kelompok itu harus memilih berdamai 'perdamaian dengan Israel' atau bersatu dengan Hamas.


Sumber: Republika

Suasana Sidang Vonis Ustadz Abubakar Ba'asyir






Masyarakat Dagestan Mendukung Mujahidin

Basis dukungan masyarakat untuk gerakan bersenjata bawah tanah di Dagestan tidak menurun, kata wakil pimpinan pertama dari geng bersenjata penjajah FSB, Sergei Kolomeitsev.

Menurutnya, jika usia rata-rata dari Mujahidin yang sebelumnya 40-45 tahun, sekarang berada antara 18-30 tahun.

FSB memperingatkan bahwa Rusia terancam oleh serangan baru sabotase skala besar oleh unit bersenjata dari Emirat Kaukasus.

FSB khawatir bahwa "Fasilitas Infrastruktur Kritis" akan menjadi Target.

Rabu, Juni 15, 2011

Wisuda Pengatur Lalu lintas Ash Shabab di Provinsi Islam Lower Shabele, Somalia (12 Juni 2011)

بسم الله الرحمن الرحيم


Kata-Kata Yang Hidup Dari Seorang Martir: Wawancara Dengan Syaikh Usamah Bin Ladin rah.a Oleh Aljazeera Desember 2001

بسم الله الرحمن الرحيم

"Adapun orang-orang yang mengutuk operasi-operasi ini melihatnya secara tertutup, dan mereka gagal menghubungkannya dengan kejadian-kejadian di masa lalu serta tidak melihat penyebab yang mengakibatkan hal ini.

Sikap mereka tidak sesuai dan tidak didasarkan pada agama, hukum atau suatu perspektif yang rasional. Mereka hanya melihat Amerika dan media yang mengkritisi operasi-operasi ini lalu mereka berdiri bersama untuk mengkritisinya. Contoh untuk mereka adalah seperti seekor srigala yang melihat seekor biri-biri yang baru lahir.

Srigala itu berkata kepada anak biri-biri: " Kamulah yang mengotori airku tahun lalu!"
Anak biri-biri itu menjawab: "Itu bukan aku!"
"Itu kamu!" sang srigala bersikeras.
Lalu sang biri-biri mengatakan kepadanya: "Well, aku baru lahir tahun ini."
Srigala berkata:"Jadi pasti ibumu yang mengotori!", lalu srigala itu memangsa si anak biri-biri. Dan apa yang dapat dilakukan oleh ibu biri-biri yang miskin ketika melihat anaknya yang terkoyak menjadi potongan diantara taring srigala?

Tetapi di dalam sifat ke ibuannya, ia menanduk srigala.
Tentu saja sang srigala tidak terpengaruh sama sekali. Namun dia berteriak: "Lihat ini teroris!"
Lalu burung-burung beo bergabung untuk mengulang-ulang apa yang dikatakan srigala dan berkata: "ya, kita mengutuk tandukan biri-biri betina itu untuk melawan srigala."

Dimana kamu saat srigala memangsa anak biri-biri ini?

...... Mereka yang tetap mengulang-ulang gosip yang sama tentang terorisme tanpa tahu konsekuensinya sebaiknya berhati-hati.
Teror kami atas orang-orang Amerika adalah teror yang patut dipuji demi untuk mengusir ketidakadilan dari si penindas sehingga Amerika menarik dukungannya atas Israel yang membunuh anak-anak kita.

Sebenarnya masalah ini adalah sangat jelas.... Mengapa kamu tidak mengerti?

Download:

http://www.multiupload.com/9UCRIA1OIU

Wakil Presiden dan Menteri Dalam Negeri Afghanistan Lolos dari Serangan Roket

Kabul: Wakil Presiden Afghanistan Karim Khalili dan Menteri Dalam Negeri Besmullah Mohammadi lolos dari serangan roket yang ditargetkan ke pusat polisi di Afghanistan tengah, Rabu, kata para pejabat.

Juru bicara Provinsi Shahidullah Shahid mengatakan, serangan itu terjadi di distrik Wardak Chaki provinsi Wardak, sebelah barat daerah bergolak Kabul.

"Ada pertemuan keamanan di pusat pelatihan polisi di mana menteri dalam negeri dan wakil presiden hadir,"katanya.

"Setelah pertemuan selesai dan kami pergi, sebuah roket mendarat di beberapa ratus meter dari pusat pelatihan tapi tidak ada yang terluka," tambahnya.

Selasa, Juni 14, 2011

Tony Blair Mempelajari dan Membaca Al Quran Setiap Hari?

London- Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair ketika masih menjabat PM ia enggan berbicara tentang agama. Namun setelah turun jabatan, ia menyatakan baru saja menganut Katolik. Dan, kini, ia rajin membaca al-Quran hampir setiap hari.

Mulanya, Blair serta mantan Direktur Komunikasi dan Strategi pribadinya, Alastair Campbell, dikenal dengan ucapan khas mereka “We don’t do God.” Tapi sejak turun sebagai PM pada 2007, Blair perlahan berubah.

Beberapa bulan setelah turun, ia menyatakan pindah agama menjadi Katolik. Kini, ia menyatakan membaca kitab suci umat Islam, al-Quran, setiap hari. Menurut mantan pemimpin Partai Buruh ini, al-Quran membantunya melek iman.

“Melek iman amat penting di era globalisasi seperti ini. Saya membaca al-Quran setiap hari sebagai upaya untuk mengerti apa yang terjadi di dunia karena sifatnya yang instruktif,” ujar Blair dalam wawancara dengan majalah Observer.

Blair meyakini pengetahuannya tentang Islam akan membantu perannya saat ini sebagai Duta Besar Timur Tengah untuk Kuartet PBB, AS, Uni Eropa (UE), dan Rusia. Ia ingin membantu menyelesaikan konflik menahun Palestina-Israel.

Bahkan, Blair juga memuji Islam sebagai agama yang indah dan Nabi Muhammad saw ia katakan sebagai sosok yang kuat. Pada 2006, ia pernah menyatakan al-Quran sebagai kitab yang terus bereformasi, praktis, dan seakan dibuat mendahului zamannya.

Sumber: Sabili

Uskup Inggris Kagumi Taliban, Picu Gejolak Dalam Militer

KABUL – Uskup baru pasukan Inggris di Afghanistan mengungkapkan bahwa gerakan Taliban bisa dikagumi atas keyakinan mereka terhadap ajaran agama dan kesetiaan masing-masing anggota terhadap satu sama lain.

Uskup Stephen Venner menyerukan adanya pendekatan yang lebih simpatik terhadap gerakan Islam tersebut.

Uskup yang ditugaskan Gereja Inggris untuk mendampingi pasukan Inggris tersebut memperingatkan bahwa sebuah solusi damai dalam peperangan tersebut akan sulit dicapai jika gerilyawan Afghanistan tersebut dilukiskan dengan terlalu negatif.

Komentar pemuka agama tersebut dilontarkan kala Perdana Menteri Inggris mengunjungi Afghanistan dan memperingatkan pasukannya bahwa Taliban melakukan perang gerilya yang bertujuan untuk menyebabkan kerusakan maksimum. Gordon Brown menambahkan bahwa para prajurit Inggris menemukan bahan peledak setiap dua jam berselang.

Brown menginap satu malam di pangkalan sekutu di kota Kandahar, sebelah utara Afghanistan. Brown menjadi Perdana Menteri Inggris pertama yang menghabiskan malam di zona peperangan sejak Winston Churchill.

Kunjungan Brown tersebut dilakukan berselang beberapa hari pasca kematian Wakil Kopral Adam Drane, yang merupakan prajurit Inggris ke-100 yang kehilangan nyawa di medan tempur Afghanistan pada tahun ini. Kematian Drane membuat jumlah total tentara Inggris yang tewas di Afghanistan sejak invasi dimulai pada tahun 2001 menjadi 237 orang.

Uskup Venner menekankan kekagumannya terhadap pengorbanan pasukan Inggris dalam pertempuran di Afghanistan, namun ia juga menekankan pentingnya mempertimbangkan kembali penilaian dan cara pandang terhadap Taliban.

"Sikap yang kita ambil terhadap Taliban terlampau sederhana," kata Uskup Venner, yang baru saja menempati jabatan barunya setelah ditunjuk oleh Uskup Besar Canterbury, Dr. Rowan Williams.

"Ada banyak hal yang dikatakan dan dibela oleh Taliban, hal-hal yang tidak kita setujui, demikian halnya dengan orang-orang di barat. Namun, mengatakan bahwa segala hal yang mereka lakukan adalah hal buruk jelas tidak membantu memperbaiki keadaan, karena hal itu memang tidak jujur."

"Taliban mungkin bisa dikagumi atas keyakinan teguh terhadap ajaran agama, ditambah dengan loyalitas mereka terhadap satu sama lain," katanya.

Uskup tersebut menambahkan bahwa mengesankan Taliban sebagai setan tidaklah membantu upaya Inggris di medan tempur tersebut.

"Kita harus mengingat bahwa ada banyak orang yang mendukung mereka karena berbagai alasan, dan kita tidak bisa begitu saja mempersatukan mereka."

"Mengecap mereka semua sebagai orang jahat dan menyetankan mereka sama sekali tidak membantu dalam sebuah situasi yang begitu rumit."

Menurut Uskup Venner, semua orang di Afghanistan, termasuk Taliban, harus turut diajak berpartisipasi dalam diskusi untuk mencari solusi terhdap konflik berkepanjangan yang melanda Afghanistan.

"Pada akhirnya, kita berharap untuk dapat menemukan cara agar bisa hidup berdampingan di Afghanistan dengan keadilan dan kemakmuran untuk semua. Dan untuk melakukan hal itu, kita harus melibatkan seluruh orang di Afghanistan."

"Dengan perdamaian sejati dan abadi, kita akan dapat membenarkan pengorbanan yang telah dilakukan oleh para prajurit kita."

Sementara ini, kata Uskup Venner, "Pemerintah (Inggris) memiliki kewajiban moral untuk memastikan bahwa pasukan Inggris yang diterjunkan di lapangan telah mendapatkan perlengkapan yang memadai."

Kolonel Richard Kemp, seorang mantan komandan di Afghansitan yang telah menulis beberapa artikel mengenai Taliban, mengatakan bahwa Uskup baru militer tersebut bersikap terlalu naif.

"Memang benar bahwa kita harus memahami musuh kita, tapi hal itu merupakan permasalahan militer, bukan urusan keagamaan," katanya.

"Ada sejumlah elemen dalam tubuh Taliban yang tidak mendasarkan tindakan dari sudut pandang keagamaan. Cukup penting bagi kita untuk memahami dan melawan mereka."

"Namun, ada banyak orang yang tidak bisa dibujuk. Mereka memandang kita sebagai pasukan penjajah kejam. Pandangan itu berasal dari politik di kawasan ekstrim, dan tidak ada banyak hal yang bisa dipuji atau dihargai."

"Dalam banyak hal, adalah sebuah kesalahan untuk membandingkan keyakinan mereka mengenai perang suci dengan ajaran perdamaian dan saling pengertian, tidak seperti pandangan Uskup."

Awal tahun ini, Peter Davies, walikota Doncaster, mengklaim bahwa masyarakat Inggris bisa mempelajari nilai-nilai kekeluargaan yang diusung oleh Taliban. Davies mengatakan bahwa di bawah kendali Taliban, Afghanistan memiliki sistem kehidupan keluarga yang teratur.

Bulan lalu, David Miliband, Menteri Luar Negeri Inggris, menawarkan "sebuah alternatif selain peperangan" kepada sebagian anggota Taliban. Miliband mengatakan bahwa orang-orang yang saat ini mengangkat senjata melawan pasukan Inggris harus didorong untuk duduk dalam jajaran anggota parlemen Afghanistan.

Komentar Miliband tersebut disampaikan berselang satu hari setelah sebuah strategi militer baru diungkapkan. Strategi baru tersebut menekankan pentingnya negosiasi dengan gerakan Taliban, menawarkan uang atau kekebalan hukum untuk mendapatkan perdamaian.

Sumber: Berita SuaraMedia