Alquds – Infopalestina: Gelombang para penista dari Zionis Yahudi terhadap tempat-tempat suci Islam di al Quds, yang meningkat secara siginifikan selama hari-hari terakhir, mencapai puncaknya dengan pernyataan kelompok-kelompok radikal Zionis yang menyatakan mereka berhasil menyerbu al Aqsha dengan ratusan orang dan membaca ritual-ritual Yahudi secara kolelektif dengan suara tinggi, dengan mendapat perlindungan dari otoritas pendudukan dan kemudahan dari pasukannya.
Ketua Yayasan Wakaf dan Peninggalan al Aqsha, Ir. Zaki Igbaria, mengingatkan meningkatnya fenomena kelompok-kelompok Yahudi radikal menggalang penyerbuan massal terhadap masid al Aqsha yang memiliki tujuan utama menegakkan siar-siar agama Yahudi dan Talmud di dalam masjid al Aqsha.
Peringatan yayasan al Aqsha ini dikeluarkan setelah kelompok radikal Yahudi melakukan pengumuman pernyataan, berita media dan gambar-gambar foto yang mengungkapkan kebanggaan mereka bahwa orang-orangnya berhasil menyerbu secara massal ke masjid al Aqsha pada Rabu (15/10) malam. Dan mereka membaca ritual-ritual secara kolektif dengan suara tinggi.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan geng-geng Yahudi tersebut dikatakan, secara rahasia sejumlah anggotanya berhasil menyerbu masjid al Aqsha hari Rabu. Di antara mereka untuk pertama kalinya berhasil membawa “4 macam” yang disebut sebagai siar agama Yahudi. Disebutkan bahwa di antara kelompok radikal Yahudi yang berhasil menyerbu al Aqsha adalah Yahudi Etzion. Setelah menyerbu masjid al Aqsha mereka membaca semacam ritual yang biasa dilakukan kaum radikal Yahudi dengan suara tinggi secara kolektif. Mereka menyatakan berhasil memasukan lembaran-lembaran sifir yang digunakan untuk ritual dan membagikannya kepada para peserta dalam ritual tersebut sambil membawa bagian-bagian dari “4 macam”.
Menurut pernyataan dari geng-geng Yahudi, polisi
Kelompok-kelompok radial Yahudi tersebut juga mendokumentasikan aksi mereka kemudian menyebarkan gambar-gambar yang menunjukan kondisi penyerbuan, bagaimana kelompok-kelompok Yahudi ini melakukan penyerbuan masjid al Aqsha dan menunaikan ritual-ritual Taurat di berbagai sudut area di dalam kompleks masjid al Aqsha.
Rabu (15/10) sore, ratusan radikal Yahudi menyerbu area masjid al Aqsha dari pintu barat al Mughariba yang kunci-kuncinya dipegang otoritas Zionis Israel begitu kota al Quds jatuh ke tangan Israel dalam peran Juni 1967.
Aksi penyerbuan baru ini meningkatkan ketegangan dan mobilitas penjaga masjid al Aqsha yang mencoba menghalau kaum radikal Zionis ini menyerbu al Aqsha. Namun para penyerbu, dikawal oleh puluhan anggota kepolisian
Direktur Wakaf Syaikh Azam al Khatib mengecam aksi provokatif ini. Dia menuduh pasukan penjajah Zionis
Al Khatib menyatakan aksi kaum radikal Zionis ini telah melecehkan perasaan kaum muslimin. Dia mengingatkan aksi provokatif ini bisa meningkat berkali lipat. Dia menegaskan bahwa masjid al Aqsha adalah masjid Islam sesuai dengan keputusan Allah. Tidak seorangpun ikut memilikinya kecuali kaum muslimin. Masjid al Aqsha adalah simbul keteguhan, perjuangan dan samangat bangsa Palestina yang menjadi penjaga masjid al Aqsha sebagai kiblat pertama kaum muslimin.
Dia mengingatkan akan terjadi gocangan yang lebih keras apabila kaum radikal
Syaikh al Khatib menyerukan dunia Arab dan Islam memperlakukan dengan sungguh-sungguh bahaya yang mengancam masjid al Aqsha dan rencana Zionis yang bertujuan untuk mengosongkan Baitul Maqdis dari penduduk Palestina.
Sejak Rabu pagi, Ribuan Zionis Israel Rabu (15/10) tiba di
Terkait dengan aksi ini. pasukan
Lembaga Wakaf al Aqsha mengungkapkan, telah mencium gelagat dari aksi ini yaitu, terkait dengan Pembukaan Kuil Yahudi Raya yang berjarak 50 meter dari Masjid al Aqsha dan beberapa meter dari tembok al Buraq (tembok ratapan).
Menurut lembaga ini, kuil tersebut tehubung dengan sejumlah terowongan yang berada di bawah Masjid al Aqsha. Pada saat yang sama, pemerintah
Israel Akan Bangun Sinagog Terbesar di Dunia |
[ 15/01/2008 - 03:37 ] |
Gaza-Infopalestina : Ketua Gerakan Islam di wilayah Palestina jajahan 48, Raed Shalah mengungkapkan tentang adanya dokumen terbaru Dalam wawancaranya dengan situs Islam Online yang terbit hari Rabu kemarin (9/1), Shalah memaparkan tentang mega proyek Israel untuk membangun tempat ibadah yahudi terbesar di dunia dalam rentang enam tahun terakhir ini. Shalah menyebutkan dokumen ini telah mendapat persetujuan dari seluruh pemimpin yahudi di seluruh dunia, terutama yang bermukim di Amerika Untuk merealisasikan rencananya ini, Shalah menambahkan, sinagog ini akan mempunyai beberapa pintu mengikuti pintu-pintu yang terdapat Masjid Al-Aqsha. Seperti pelataran di depan Masjid Al-Aqsha nantinya akan menjadi halaman buat sinagog tersebut. Bangunan ini persis seperti Kuil Sulaiman yang mereka impi-impikan. Yang paling nyata dari rencana mereka ini adalah penutupan pintu yang menuju Mushollah al-Buraq yang terdapat di dalam pelataran Masjid Al-Aqsha. Kemudian mereka membangun pintu yang lain yang menuju langsung sinagog yahudi tersebut. Rencana terbaru mereka ini terlihat juga dari penutupan gerbang al-Mugharabah, salah satu pintu menuju Masjid Al-Aqsha dan membangun jembatan di atasnya yang memungkinkan kelompok yahudi masuk areal al-Aqsha dan menguasasinya secara penuh. Adapun di sebelah selatanya, rencana Israel akan membuka pintu yang ketiga (sekarang masih tertutup) yang menuju Mushollah Marwan yang bisa menampung 6000 jam’ah, agar dapat melaksanakan misanya (pembaptisan) secara langsung di dalam masjid tersebut. Langkah awal yang mereka lakukan untuk merealisasikan rencananya ini adalah dengan membangun tangga yang menyambungkan dengan Pintu Ketiga sehingga dengan leluasa mereka dapat masuk Mushollah Marwan untuk melaksanakan misanya. Di sisi lain Raed Shalah mengingatkan, Mantan Perdana Menteri Sementara itu di bagian barat, berdasarkan dokumen yang ia miliki, akan diakukan penggalian di bawah tembok al-Gharbi (tembok bagian Barat) Al-Aqsha sebagai sarana bagi Di samping itu, di bagian bawah Al-Aqsha yang terdapat di sebelah timurnya dimana terdapat makam ar-Rahmat, kuburan bagi sebagian besar para shahaabat Nabi yang mulia. Mereka membuat stasiun mono rel (kereta gantung) yang menghubungkan Masjid Al-Aqsha dengan gunung al-Zaitun yang dikenal di kalangan yahudi sebagai gunung paling suci di dunia, tempat dimana terdapat sejumlah kuburan yahudi. Dengan rencana ini, Masjid al-Aqsha dan tempat-tempat suci lainya di al-Quds menjadi target berbahaya, incaran yahudisasi Al-Quds, teruatam di saat dunia Arab dan kaum muslimin diam melihat aksi mereka menggali dan membangun gerbang al-Mugrarab sejak bulan Pebruari lalu. (asy) jahan 48, Raed Shalah mengungkapkan tentang adanya dokumen terbaru Dalam wawancaranya dengan situs Islam Online yang terbit hari Rabu kemarin (9/1), Shalah memaparkan tentang mega proyek Israel untuk membangun tempat ibadah yahudi terbesar di dunia dalam rentang enam tahun terakhir ini. Shalah menyebutkan dokumen ini telah mendapat persetujuan dari seluruh pemimpin yahudi di seluruh dunia, terutama yang bermukim di Amerika Untuk merealisasikan rencananya ini, Shalah menambahkan, sinagog ini akan mempunyai beberapa pintu mengikuti pintu-pintu yang terdapat Masjid Al-Aqsha. Seperti pelataran di depan Masjid Al-Aqsha nantinya akan menjadi halaman buat sinagog tersebut. Bangunan ini persis seperti Kuil Sulaiman yang mereka impi-impikan. Yang paling nyata dari rencana mereka ini adalah penutupan pintu yang menuju Mushollah al-Buraq yang terdapat di dalam pelataran Masjid Al-Aqsha. Kemudian mereka membangun pintu yang lain yang menuju langsung sinagog yahudi tersebut. Rencana terbaru mereka ini terlihat juga dari penutupan gerbang al-Mugharabah, salah satu pintu menuju Masjid Al-Aqsha dan membangun jembatan di atasnya yang memungkinkan kelompok yahudi masuk areal al-Aqsha dan menguasasinya secara penuh. Adapun di sebelah selatanya, rencana Israel akan membuka pintu yang ketiga (sekarang masih tertutup) yang menuju Mushollah Marwan yang bisa menampung 6000 jam’ah, agar dapat melaksanakan misanya (pembaptisan) secara langsung di dalam masjid tersebut. Langkah awal yang mereka lakukan untuk merealisasikan rencananya ini adalah dengan membangun tangga yang menyambungkan dengan Pintu Ketiga sehingga dengan leluasa mereka dapat masuk Mushollah Marwan untuk melaksanakan misanya. Di sisi lain Raed Shalah mengingatkan, Mantan Perdana Menteri Sementara itu di bagian barat, berdasarkan dokumen yang ia miliki, akan diakukan penggalian di bawah tembok al-Gharbi (tembok bagian Barat) Al-Aqsha sebagai sarana bagi Di samping itu, di bagian bawah Al-Aqsha yang terdapat di sebelah timurnya dimana terdapat makam ar-Rahmat, kuburan bagi sebagian besar para shahaabat Nabi yang mulia. Mereka membuat stasiun mono rel (kereta gantung) yang menghubungkan Masjid Al-Aqsha dengan gunung al-Zaitun yang dikenal di kalangan yahudi sebagai gunung paling suci di dunia, tempat dimana terdapat sejumlah kuburan yahudi. Dengan rencana ini, Masjid al-Aqsha dan tempat-tempat suci lainya di al-Quds menjadi target berbahaya, incaran yahudisasi Al-Quds, teruatam di saat dunia Arab dan kaum muslimin diam melihat aksi mereka menggali dan membangun gerbang al-Mugrarab sejak bulan Pebruari lalu. (asy) |
Penjelasan Penting Tentang Al-Aqsha |
[ 04/12/2007 - 04:19 ] |
leh : Ahmad Khalifah (Ketua Lembaga Kemakmuran Masjid Al-Aqsha) Mukaddimah Baitul Maqdis adalah Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW ketika ditanya oleh Abu Dzar Al-Gifari. Abu Dzar bertanya ya Rasulallah, masjid apa yang paling pertama dibangun ? Rasul menjawab, Masjid Al-Haram. Kemudian ku bertanya lagi, kemudian apa ? Rasul menjawab kemudian Masjid Al-Aqsha. Abu Dzar bertanya berapa jarak antara keduanya ? Nabi menjawab, 40 tahun. Kapan saja engkau mendapati masjid tersebut (al-Aqsha) maka shalatlah di dalamnya karena di Berarti masjid ini sudah dibangun sementara manusia belum ada. Atau masjid ini tidak pernah digunakan orang selama puluhan ribu tahun, hingga awal permukiman Ketika para ilmuwan purbakala menggali peninggalan al-Quds, mereka menemukan sisa-sisa perdaban manusia dalam rentang waktu berabad-abad dalam kebudayaan yang berbeda. Namun sayang sisa-sisa kebudayaan tersebut kebanyakanya sudah hilang ditelan zaman. Bukan hanya karena waktu, juga dikarenakan tangan-tangan manusia yang senang berbuat kerusakan. Allah Ta’ala berfirman, “Apa yang menimpa kalian dari mushibah itu karena perbuatan tangan-tangan kalian… (As-Syura 30). Adapun sejarah yang pernah mencatatnya, perlu beberapa catatan di dalamnya. Seperti keberadaan bangsa Yabusin yang pernah membangun pertama kali Terakhir pada zaman penaklukan Islam yaitu pada tahun 636 M atau bertepatan dengan tahun 15 Hijriyah kota ini dibawah kekuasaan ummat Islam di bawah kakhalifahan Umar Ibnu Khottob. Umar lah yang pertama-pertama mengadakan perombakan Teks Perjanjian Umariyah Bismillahirrahmanirrahim Hamba Allah, Umar Amirul Mukminin dengan ini memberikan keamanan bagi warga Eliya. Aku telah memberikan mereka keamanan bagi diri-diri mereka, harta-harta mereka, gereja-gereja mereka serta keturunan mereka. Orang-orang sakit ataupun yang sehatnya berikut ajaran keyakinanya mendapatkan perlindungan. Gereja mereka jangan diambil atau dihancurkan. Mereka tidak boleh diusir tidak juga terhadap keturunanya mereka atau sedikitpun harta-harat mereka. Mereka jangan dipaksa keluar dari agamanya. Tidak boleh dianiaya. Tetapi tidak ada seorang yahudi pun yang boleh tinggal di Tulisan ini adalah perjanjian dengan Allah, RasulNya, Para Khalifah Kaum Muslimin. Jika mereka memberikan apa yang diwajibkan bagi mereka berupa Jizyah. Hal ini disaksikan oleh Kholid bin Walid, Amer bin Ash, Abdurrahman bin Auf dan Muawiyah bin Supyan. Di tulis dan disaksikan pada tahun 15 H. |
Baitul Maqdis terus menjadi milik kaum muslimin hingga abad 20. Merekalah yang mengatur perikehidupan di Baitul Maqdis. Merekalah yang membuat jalan-jalan, bangunan, merenopasi pagarnya. Merekalah yang membangun menara-menaranya, masjid-masjidnya serta Masjid al-Aqsha. Ketika pasukan Salib datang ke baitul Maqdis, mereka membuat kerusakan dan kehancuran di Baitul Maqdis. Maka datanglah pasukan kaum muslimin yang dipimpin Shalahuddin al-Ayyubi untuk merebut kembali Baitul Maqdis dari tangan Salibiyyin. Sejak saat itulah Baitul Maqdis berada dalam kekuasaan kaum muslimin. Mereka mengadakan perbaikan dan renovasi, terutama Masjid Al-Aqsha hingga datangnya penjaja Isnggris tahun 1336 H./1917 M.
Inggris lah yang memberikan tanah Palestina ini kepada bangsa Yahudi. ialah yang membuat pusat-pusat kekuatan markaz yahudi di Palestina selain
Kemudian ummat tidak mendapatkan Baitul Maqdis ini kecuali dampak pisik dan psikis saja. Secara fisik apa yang dtemukan para ahli tentang sisa-sia peninggalan
Untuk nama al-Quds saja ternyata ada sekitar 84 nama lain, walau yang masih terkenal hanya dua nama saja yaitu :
1. Yero-Salem : suatu tempat di sekiatr al-Quds atau pecahanya Yero
2. Baitul Maqdis : nama ini diambil dari Islam. Atau suka dilkatakan al-Quds saja.
Nama pertama sangat sempit, sementara yang kedua memang yang paling layak. Karena yang memberikanya adalah Allah SWT. Dengan kaum muslimin nama ini mengandung ikatan yang sangat kuat. Yaitu ikatan Islam, agama dan historis. Keterkaitan dengan
Sesungguhnya peristiwa Isra dan Mairaj Rasulallah telah menaikan derajat
Adapun peristiwa Mi’rajnya Rasulallah disebutkan Allah dalam awal-awal
Adapun keterkaitan sejarahnya adalah ketika Khalifah Umar Ibnu Khottob menaklukan Palestina dan mendapatkan penyerahan kunci Baitul Maqdis dari penduduknya, merupakan bukti sejarah bahwa baitul Maqdis adalah milik kaum muslimin. Perjanjian Umar merupakan bukti sejarah bagi setiap bangsa dan kebuadayaan yang perlu dikaji dan dipelajari kembali.
Ikatan sejarah ini tidak mungkin dilepaskan begitu saja. Ikatan pertama menunjukan keterikatan dua masjid di muka bumi ini. Masjid Al-Haram dan Masjid al-Aqsha. Yang pertama adalah masjid utama bagi kaum muslimin yang merupakan baitullah (Rumah Allah) di atas muka bumi ini.
Sedang ikatan kedua adalah keterikatan masjid al-Aqsha dengan Sidrartul Muntaha, tempat dimana Rasulallah mi’raj kepada Allah. Ini merupakan ikatan yang kuat yang tidak mungkin terpisah, sebagai bukti salah satu keistimewaan masjid al-Aqsha dibanding dengan yang lainya.
Masjid al-Aqsha adalah tempat berkumpulnya para Nabi dan Rasul. Ia adalah satu-satunya jalan bagi Nabi Muhammad untuk menghadap Allah Tabaraka wa ta’ala.
Kemudian keberadaan Masjid Al-Aqsha ini terletak di Baitul Muqaddas seperti yang diisyaratkan oleh Rasulallah dalam haditnya : (Tidak boleh menyengajakan untuk beribadah kecuali terhadap tiga masjid : Masjid Al-Haram, Masjid Al-Aqsha dan ketiga masjidku ini (Masjid Nabawi). Dishaihkan oleh Ibnu Hibban dan ada beberapa riwayat yang semakna.Masjid Al-Aqsha
Yang dimaksud dengan Masjid Al-Asha adalah areal yang dikelilingi pagar yang terletak di dalam pagar Al-Quds di sebalah timur dan selatanya. Adapun pagar sebelah timurnya menyatu dengan pagar al-Quds dan bagian baratnya lebih dekat dengan tembok bagian timur al-Quds yang juga menyatu.
Sementara di sebelah selatan barat dan bagian utaranya merupakan pagar khusus yang berada di dalam
Masjid ini terletak di dataran tinggi Baitul Maqdis yang dikelilingi pagar. Masjid Al-Aqsha adaah satu-satunya masjis yang ada di dunia ini yang dipenuhi sejumlah bangunan di sekililingnya.
Masjid ini luasnya 142 hektar. Selayaknya semua orang yang memasuki masjid ini melakukan tahiyatul masjid di sebelah mana saja sepanjang berada di sekeliling tembok. Baik di samping pohon, di dalam Kubbah emas (Qubbah Sakhra) atau di dalam bangunan masjid al-Aqsha. Siapapun yang melakukan shalat satu raka’at di areal masjid tersebut, ia akan memperoleh 500 kebaikan. Karena satu kali shalat di dalam masjid al-Aqsha pahalanya sama dengan 500 kali di selain masjid al-Aqsha, setelah Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi.(asy)
Masjid Al-Aqsha |
[ 27/05/2008 - 07:20 ] |
Oleh : Mahir Abu Thair Harian Dustur Yordania ( Kota Al-Quds telah hilang di tangan Arab sendiri sebelum yang lain melakukanya. Jika salah seorang diantara kita membawa gambar Masjid Qubbah Sakhra yang berwarna keemasan kemudian berkeliling kepada ribuan murid-murid sekolah di Arab. Pasti sebagian besar dari mereka tidak tahu nama gambar tersebut. Ditakdirkan ada yang tahu mereka pasti mengatakan bahwa gambar tersebut adalah masjid Al-Aqsha. Di sejumlah Jika bangsa Yahudi ingin menghancurkan kedua masjid tersebut secara bersamaan, mereka hanya akan berbicara tentang penghancuran Masjid Al-Aqsha saja dan membiarkan masjid Qubbah Sakhra bagi bangsa Arab dan kaum muslimin. Sementara lorong-lorong di bawah al-Aqsha siap meruntuhkannya. Apalagi kalau Dan ketika tidak tersisa lagi bagi kita kecuali Qubbah Sakhra yang berwarna keemasan, maka dengan sendirinya kita akan menerima penggantian dari Al-Quds yang ada dalam ingatan kebanyakan orang disimbolisasikan dengan Qubbah Sakhra. Sementara Qubbah Sakhra masih ada, belum hencur. Yang hancur dan hilang adalah Masjid al-Aqsha. Sementara al-Aqsha tidak dikenal oleh kebanyakan generasi saat ini. Hingga para syaikh kita, semoga Allah mensucikan mereka dan tentu dengan niat yang baik dari mereka berkata, semua areal al-Haram adalah al-Aqsha. Dengan perkataan itu para ulama itu ingin menegaskan bahwa semua tempat di Masjid al-Aqsha terancam hilang. Oleh karena itu seluruh aksi, partai politik, koran, majalah, media cetak, media elektronik, para pencetak gambar atau siapa saja hindarilah gambar al-Aqsha sebagai pengganti al-Quds. Semua pihak diharapkan berhenti menggunakan gambar Qubbah Sakhra sebagai lambang al-Quds. Kami berharap semua nya menggunakan gambar Masjid Al-Aqsha atau areal al-Haram al-Quds ketika berbicara tentang al-Quds. Penghilangan gambar al-Aqsha oleh bangsa Arab dan dunia sebagai bentuk prahara terhadap hak-hak legal Palestina. Terutama karena wilayah tersebut bukan hanya milik Palestina secara makna. Karena al-Quds merupakan kiblat pertama bagi ummat Islam dan al-Haram ketiga setelah Makkah dan Madinah. Al-Aqsha kedudukanya seperti Ka’bah al-Musyarafah dari sisi kesucianya. Bagaimana mungkin ummat Islam dapat membebaskan Sebagian kaum muslimin membawa paspor Bagaimana bisa sebagian uang bangsa Arab justru dipakai Jika dunia berkonspirasi terhadap kita, maka setengah konspirasi itu oleh sebab kita sendiri. Di antara kewajiban kita hari ini adalah mengingatkan siapa saja yang melupakan Masjid Al-Aqhs tidak perlu pada air mata, juga tidak pelu pada suara keras dalam setiap demo dan aksi. Kewajiban kita hanya mengingatkan generasi ini. Minimal mereka dapat membedakan dua masjid tersebut. Sebelum kami minta mereka untuk berjihad. Mereka belum tahu kisah perjuangan al-Quds dari A hingga Z. Aku punya mimbar di |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar